SELAMAT DATANG DI CIPONTIRTA NEWS

Thursday, October 27, 2011

115 Hektar Sawah di Kab Serang Kekeringan

banyak 115 hektare sawah di Kabupaten Serang mengalami kekeringan sebagai dampak dari musim kemarau yang sudah tiga bulan ini terjadi. Demikian dikatakan Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman Dinas Pertanian Kabupaten Serang Tata Juarta di Serang, Senin (5/9).

Menurut Tata, kekeringan terjadi di empat kecamatan, yakni di Kecamatan Tirtayasa 70 hektare, Kecamatan Petir 12 hektare, Mancak 3 hektare Kecamatan Kopo 30 hektare. “Umur padi berkisar antara 7 hingga 90 hari. Total sementara tanaman padi yang terkena kekeringan yaitu 115 hektare,” kata Tata.

Meski demikian, kata Tata, tanaman padi tersebut masih tetap bisa bertahan hidup selama beberapa hari ke depan. “Tanaman padi tersebut baru dalam kondisi terkena. Belum dinyatakan gagal panen. Kalau terkena tingkatannya baru ringan, sedang dan berat saja. Untuk laporan berapa yang puso belum ada karena masih kita pantau kondisinya,” katanya seraya mengatakan, jika dalam satu bulan ke depan sama sekali tidak ada hujan, maka jumlah tanaman padi yang terkena kekeringan akan bertambah.

“Sementara ini kekeringan belum berpengaruh pada produksi padi. Misalnya tanaman padi yang ada 20 ribu hektar yang terkena sekitar 100 hektaran, paling nol koma nol sekian persen jadi tidak berpengaruh,” katanya.

Tata mengatakan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasi kekeringan tersebut karena sumber air dari Bendung Pamarayan memang tidak ada. “Kalau tidak ada sumber airnya ya bagaimana. Kalau untuk yang puso, nanti bisa dibantu minimal dengan pengadaan benih melalui Dinas Pertanian Provinsi Banten, ini harus berdasarkan berita acara tim pemeriksa dari tingkat kecamatan dan kabupaten,” katanya.

Kepala Seksi Irigasi Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Serang, Roni Natadipraja menginformasikan bahwa hampir seluruh saluran irigasi milik Kabupaten Serang saat ini mengalami kekeringan. “Ada 234 saluran irigasi yang menjadi kewenangan pemkab Serang. Hampir semua kering,” katanya seraya mengatakan kekeringan irigasi terjadi bukan karena kerusakan saluran irigasi melainkan karena memang sumber air yang kering karena kemarau.

Mantri Pengairan Bendung Pamarayan Dedi Supandi mengatakan bahwa kondisi air di Bendung Pamarayan yang mengairi irigasi di Kabupaten Serang saat ini memang sedang kecil. “Minggu kemarin ketinggiannya mencapai 12,50 meter, sekarang menjadi 12,70 meter, ada penambahan sekitar 20 centimeter, mungkin di selatan ada hujan jadi ketinggian air bertambah sedikit,” katanya.

Dalam keadaan normal, kata Dedi, ketinggian air di Bendung Pamarayan mencapai 13,10 meter dan itu cukup untuk pengairan irigasi, bahkan banyak air yang dibuang ke laut.

No comments:

Post a Comment